Advertising Photography

dosen : Didit Anindita

Seni mengabadikan gambar dengan menggunakan kamera disebut dengan Fotografi. Fotografi berasal dari bahasa Latin yaitu: photos adalah cahaya, sinar. Sedang graphein berarti tulisan, gambar atau disain bentuk. Jadi, fotografi secara luas adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Gambar mati atau lukisan yang didapat melalui proses penyinaran dengan menggunakan cahaya.

Fotografi dikenal dengan berbagai jenis, salah satunya adalah Advertising Photography.

Advertising Photography bertujuan untuk mengiklankan produk. Advertising Photography bekerja dengan bantuan Art Director, Klien (Produsen), Photographer, Stylish.

Dalam fungsinya, advertising fotografi menjalankan fungsi fungsi marketing, dimana ada aktivitas menjual produk yang dibagi menjadi Geographic segmentasi, Physographic, Demographic.

Jenjang dalam Advertising Photography terbagi menjadi :

1. Journalism Photography

2. Fashion Photography

3. Still Life

4. Sport

5. Architecture

6. Landscape

7. Children

8. Food Photography

- Journalism Photography tidak perlu teknis foto dalam hasil fotonya (foto tidak harus bagus) tapi harus mencerminkan point siapa, mengapa, dimana, kapan. Contoh : foto di koran.

- Fashion Photography harus dapat memberikan sesuatu yang lebih dalam foto tersebut, dan fokus ada pada wajah sang model.

- Still life, mengandalkan lighting. Contoh : minuman, susu.

-Sport, harus dapat menangkap moment-moment yang penting. Contoh : foto pemain baseball yang tongkat pemukulnya patah.

- Food, makanan yang akan di foto tidak harus matang agar warna sesuai dengan yang diinginkan fotografer.

Agar dapat menjadi seorang Advertising Photographer, harus dapat menguasai semua jenjang yang ada dan foto harus mengandung warna yang menarik dan moment yang menarik perhatian.