Selasa, 08 Maret 2011

Semiotik

Dosen : Kurnia Setiawan

Semiotik adalah ilmu tentang tanda atau bagaimana sistem penandaan.

~ Perintis awal semiotik adalah plato dan aristoteles ketika memeriksa asal muasal bahasa. Hubungannya dengan tanda adalah dengan bahasa dapat mengenali simbol dalam teks bahasa. jadi bahasa = tanda.

Tanda dibagi menjadi :
1. alami : jika hujan maka ada awan
2. konvensional (disepakati) : lampu lalu lintas
Tanda konvensional adalah tanda yang disepakati artinya.





~ Sesudah masehi, uskup st. Agustinus mengembangkan tanda konvensional.










~ Abad pertengahan, William of Ockham seorang penggagas empirisme,semiotik adalah menjelaskan sesuatu menggunakan tanda.









~ Abad pencerahan, John Locke, eksplorasi tentang tanda akan mengarah pada terbentuknya basis logika baru.







Semiotik pada awalnya bernama Semiology



Di Swiss (eropa) awal konsep semiology diperkenalkan Ferdinand de Saussure melalui dikotomi sistem tanda: signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis. Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia antara ‘yang ditandai’ (signified) dan ‘yang menandai’ (signifier).




Charles Sanders Peirce (Amerika) yang membagi semiotik menjadi 3: tanda, objek, interpretant.


Fenomena Tanda
Firstness (perasaan murni) representamen.
Secondness (fakta yang muncul dari relasi) Objek.
Thirdness (aturan/ wilayah hukum) Interprentant

Level Tanda

Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda (mis. warna hijau).
Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa / realitas fisik yang nyata. (mis. rambu lalu lintas).
Legisign adalah norma/ hukum yang dikandung oleh tanda (mis. suara pluit wasit)

Level Objek
Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan; misalnya foto.
Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atauhubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan; misalnya asap sebagai tanda adanya api.
Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan di antaranya bersifat arbitrer, hubungan berdasarkan konvensi masyarakat, misalnya kata, bendera.

Level Interpretant
Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Tanda tampak bagi interpretant sebagai sebuah keungkinan, misalnya: konsep
Dicent sign atau dicisign adalah tanda sesuai dengan kenyataan. Tanda bagi interpretant sebagai sebuah fakta, misalnya: pernyataan deskriptif
Argument adalah yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. Tanda bagi interpretant sebagai sebuah nalar, misalnya : preposisi.

Peirce membagi :
Sintaksis = mempelajari hubungan
Semantik = mempelajari makna
Pragmatis = mempelajari fungsi



Roland Bartes (Perancis) mengatakan ada makna lain pada tanda. mis : kursi = tanda, maknanya = kekuasaan.






Umberto Eco (Italia) mengatakan berhati-hati dengan tanda, karena tanda bisa berbohong.





Jadi, semua orang dapat menafsirkan tanda, namun dalam penafsirannya tidak semua orang sama, jadi harus menafsirkan dengan jelas sehingga saling mengerti.




sumber : www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar